Welcome!


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Thursday, April 25, 2013

"New Chapter in My Life" part 3

Jakarta oh Jakarta! Tidak ada hasrat sedikit pun dalam hati saya untuk hidup dan tinggal di kota ini. Kesan pertama saat saya menjejakkan kaki di Jakarta dalam hati saya is a big NO NO! Saya datang ke Jakarta 6 tahun lalu karena sepupu saya mau menikah. Dan weleh....saya sangat nggak betah di Jakarta, puanas, banyak nyamuk, macett. Cepet cepet pengen pulang. Datang lagi ke Jakarta saat saya mengikuti paduan suara nasional (kisahnya baca disini dan sini). Saat itu kalau ada acara jam 11, harus sudah berangkat jam 4/5 pagi untuk menghindari macet. Weleh kuadrat

Saat kuliah, saya dan teman-teman saya sering membahas mau kemana kita setelah kuliah, yang saya katakan hampir selalu 'mana aja yang penting gag Jakarta.' Saya membayangkan kerja dan tinggal di kota yang sejuk, tidak begitu besar tapi tidak begitu kecil juga. Mau kemana-mana gag begitu jauh, bisa dijangkau dengan kaki atau sepeda motor, kalaupun naik mobil, ya lancar mulus, gag macet.


Siapa nyana, ternyata saya ada di Jakarta saat ini. Ceritanya bisa dibaca disini. Berada di Jakarta sendiri merupakan suatu tantangan buat saya, apalagi tidak ada keluarga yang dekat dengan daerah kantor dan dorm saya, bekerja di bawah seorang hamba Tuhan yang luar biasa yang saya kagumi kehidupannya dan yang terutama saya tidak tahu pekerjaan apa yang menanti saya di Jakarta!! Seriously! Selama 2x interview, saya memang tidak diberitahu dengan spesifik pekerjaan saya. Setelah saya positif diterima di The Kingdom Ministries, teman-teman dan keluarga saya sering bertanya, 'nanti kerjanya di Jakarta apa?' Saya hanya meringis, ketawa, n bilang 'nggak tahu'. Lhah, pada bingung. Saya juga bingung, wong memang saya gag tahu.
Deb at Bundaran HI, Jakarta
pic taken by Yohana H

Saya dengar dari pengalaman-pengalaman orang yang kerja di pelayanan atau pengerja-pengerja gereja, kerjanya ya ngepel, nyapu, bersih-bersih, bantuin hamba Tuhan kalau ada pelayanan, mungkin diajak keluar kota kalau ada pelayanan. Nah, dari pengalaman-pengalaman itu saya tidak berpikir yang muluk-muluk dan karena bayangan saya yang seperti itu, baju-baju yang saya bawa pun yang biasa biasa saja.


Tiba harinya saya datang ke The Kingdom Ministries. Saat saya memasuki kantor The Kingdom Ministries, saya merasakan suatu atmosfer yang berbeda. Rasanya damaaaiiiiiii, tenangggg, so Heaven!! I really mean it, folks. (Setelah beberapa waktu lamanya, saya belajar bahwa kita bisa menciptakan atmosfer bagi tempat tinggal kita.) This is the place where I should be at this moment! Saya bertemu dengan pimpinan The Kingdom Ministries, yaitu Pak Simon. Setelah itu saya berkenalan dengan para staff yaitu Kak Irene, Kak Gladys, Kak Selvi dan Kak Deysi. Kemudian, saya dikenalkan dengan International Training Director yaitu dr. Ata. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa yang Tuhan ijinkan saya bertemu dan bekerja sama. Namun, ada yang kurang. Saya menunggu-nunggu dan bertanya-tanya “Ibu Maqdalene dimana?” Ditunggu 5 menit, 10 menit, beberapa menit, beberapa pangkat beberapa menit, akhirnya menjelang sore, Kak Irene memberitahu bahwa Ibu Maqdalene akan datang ke kantor. Wuahhh,, hati langsung berdebar gag keruan. I'll meet one of my examples, my favorite author, my favorite woman of God. Saya sangat 'mengidolakan' atau -kalau nggak mau pakai kata idola ya fans lah- ngefans ama beliau. Kalau remaja-remaja kan pada ngefans ama Justin Bieber, Agnes Monica atau Lee Min Ho. Saya ngefans ama Ibu Maqdalene. Beliau memiliki hidup yang diserahin total sama Tuhan Yesus, sejak muda sampai Tuhan bawa dengan pelayanan sampai sekarang, bisa kuliah S2 dan S3 tanpa 'duit' di depan matanya, beliau hanya bergerak dengan iman. Bahkan sudah hampir menikah pun, saat Tuhan bilang, no, beliau taat. Wooouuww!! Seorang wanita yang kuat, tangguh. Yet, beliau sangat cantik, badannya bagus, and fashionable. Saya sedang tidak mengkultus individukan seorang manusia, dijauhkan Tuhan kiranya hal itu. The only one I adore is Jesus. However, Tuhan punya agen-agen or duta-duta yang Dia utus di dunia ini untuk jadi contoh including anda dan saya, sebenarnya. Nah, saya mendapati Ibu Maqdalene sebagai salah satu agen Sorga yang bisa saya contoh.


Joy
Akhirnya, beliau datang juga, sangat cantik (I still remember the clothes she wore), sangat modis, sangat damai, saya merasakan kasih dan ketangguhannya saat itu. Beliau menyapa saya and suddenly my eyes were wet with tears. I, then met her cute 'daughter', Joy.







Di The Kingdom Ministries, saya masuk di Studio and Production Division. Di divisi itu, tugas saya adalah memproduksi DVD, CDAudio ataupun MP3 khotbah-khotbah Ibu Maq, selain itu saya juga bertugas untuk shooting dan edit video. Wuatttzzz....this is not my field. Saya pikir, salah saya juga, kenapa di CV saya, saya tulis 'multimedia' di gereja, padahal multimedia gereja saya belum sampai bikin video gitu. Tapi, saya mau untuk belajar. Pak Simon yang mengajari saya banyak hal mengenai divisi ini.


Seiring berjalannya waktu, para pemimpin saya mempercayakan beberapa tugas lain. Banyak pekerjaan memang, tapi kalau kita mau lihat dari sisi yang positif, itu berarti saya dipercaya dan saya sedang di upgrade kemampuannya, meski ada beberapa yang belum pernah saya lakukan sebelumnya seperti memasak untuk 1 kantor. Aha, saya mendapat banyak resep dan ide memasak meskipun masih dalam taraf belajar, tapi kakak-kakak saya disini mengatakan bahwa masakan saya enak. :D


Another great experience is akhir April 2012 (27-29), saya diajak Ibu Maq pelayanan ke Palangkaraya. Oh, Palangkaraya...tahun 2010, saya mati-matian berjuang agar saya bisa ikut tim paduan suara Voice of Satya Wacana Christian University untuk ikut Pesparawi Mahasiswa di Palangkaraya, tapi gagal karena saya sakit dan saya tulis mati-matian karena memang saya sudah hampir mati waktu itu. Tapi, rupanya Tuhan memberikan better time and better moment untuk saya pergi ke Palangkaraya. Saat itu, saya mendapatkan jawaban Tuhan yang 'Wait' di tahun 2010 dan akhirnya Tuhan kirim sendiri untuk misiNya yang of course lebih baik dan lebih berguna.


Bergabung dalam tim pelayanan Ibu Maq. Saya belajar bagaimana mempersiapkan pelayanan dengan doa, mencari informasi tentang tempat yang akan dilayani agar kita tahu kebutuhan mereka apa. Lalu, saya berbuat dosa...saya mengatakan bahwa saya pernah nge-shooting, padahal belum pernah, saat itu entahlah yang ada di pikiran saya, saya mengatakan itu karena takut dinilai rendah karena tidak pernah/tidak bisa. Ampuni saya Tuhan! Saya akhirnya mengaku kepada Ibu Maq tentang dosa kebohongan saya dan beliau menasihati dan mengampuni saya. Namun, saya sudah terlanjur diberi tugas shooting untuk KKR dan Seminar di Palangkaraya.


Di Palangkaraya, saya bertemu mahasiswa-mahasiswa yang punya hati dan beban buat kotanya. Mereka rela jualan makanan, memberi waktu untuk mengadakan KKR dan Seminar ini untuk kota mereka. Waktu KKR terjadi hujan deras plus angin seperti badai. Para panitia bergandengan tangan berdoa, berlutut dan menyembah Tuhan agar hujan berhenti. Hujan tidak berhenti namun pengunjung KKR terus berdatangan dan KKR tetap bisa dilaksanakan dengan kuasa Tuhan. Well, saya belajar lagi bahwa Tuhan kadang tidak memberi yang kita minta, tapi memberi yang kita butuhkan. Seperti kasus Abraham saat Tuhan memberi tahu kalau Sodom dan Gomora mau dibakar. Disitu Abraham nego sama Tuhan supaya Sodom dan Gomora tidak dibakar. Nyatanya, Sodom dan Gomora tetap dibakar tetapi 'kebutuhan' Abraham yaitu agar Lot tidak binasa dikabulkan Tuhan. Great journey of faith!
para mahasiswa berdoa di tengah hujan badai


Ah, disitu saya berbuat kesalahan lagi, duh! Di tengah-tengah hujan badai itu, karena saya salah menangkap maksud salah 1 tim, saya lari di tengah-tengah hujan dengan membawa kamera saya untuk mengambil peristiwa anak-anak yang berdoa di tengah badai dengan panggung sound system yang sudah hampir rubuh. Can you imagine what happened with my camera? Kalau bukan karena kemurahan Tuhan, kamera itu pasti sudah rusak. Puji Tuhan, kamera masih bagus. Overall, saya sangat bersyukur Tuhan beri saya kesempatan ikut ke Palangkaraya. Saya juga melihat praktek langsung menginjili supir taxi yang dilakukan Ibu Maq. Wow!


Most of all, selama saya di The Kingdom Ministries, saya mendapat jawaban dari pertanyaan saya selama ini. Selama ini, saya melihat kehidupan jemaat-jemaat, saya melihat kehidupan orang Kristen pada umumnya, kebanyakan ke gereja cuma untuk rutinitas, untuk seru-seruan aja ketemu teman-teman, siapa tahu dapet jodo. Dari tahun ke tahun, kehidupan sama saja, tidak ada pertumbuhan secara rohani, setelah dengar khotbah, pulang gereja, lupa deh tadi khotbahnya apa. Saya berpikir, bagaimana caranya agar jemaat-jemaat dan orang-orang Kristen bertumbuh. Saya merasa datang ke gereja 1x seminggu itu tidak cukup, datang ke gereja dengan berbagai persekutuan tapi tidak ada juntrungnya juga tidak ada gunanya.


Nah, di tempat ini, saya menemukan jawaban dari pertanyaan dan pergumulan saya, yaitu PEMURIDAN. Pemuridan ini adalah fokus dari The Kingdom Ministries, disebut Kingdom Community Center. Di KCC, murid-murid dipantau perkembangan kedewasaan dan pertumbuhannya. Saya masuk di kelas pemuridan khusus staff yaitu kelas SPEEDY di bawah bimbingan dr. Natalia Pabisa (Ibu Ata). Saya belajar bahwa ada perbedaan besar antara menjadi jemaat biasa dan murid-murid. Saya belajar rahasia besar menjadi murid. Saya belajar mengerti tujuan hidup saya. Saya belajar mengerti visi saya. Saya juga dibukakan bahwa untuk berubah dan mencapai visi, ada goal-goal yang harus saya kejar dan kerjakan. Saya belajar untuk menang dalam segala keadaan, berada di atas situasi. Saya juga belajar untuk bekerja dengan SMART, mengerjakan SMALL MATTERS dan memberikan BEST SERVICE. Lebih dari itu, saya belajar melihat masalah bukan sebagai masalah tapi sebagai ujian untuk menaikkan level kerohanian dan kedewasaan saya. Tidak mudah memang! Susah, sakitttt...tapi itu yang saya butuhkan.
Kelas SPEEDY
(ki-ka): kak Gladys, kak Deysi, (atas) kak Selvi,
Tiur, Ibu Ata (+ Angie yang paling cute)



Saya melihat banyak perubahan yang terjadi dalam diri murid-murid disini dan itu berdampak bagi keluarganya maupun orang-orang di sekitar mereka. Saya juga merasa banyak perubahan yang saya alami melalui pemuridan, terutama pengeratan kesombongan saya, pelebaran kesabaran saya, dan belajar ketaatan total meskipun sampai saat ini saya masih merasa kurangggg sekali.


kelas BERSYUKUR
(ki-ka): Aldi, Cella, Shinta, Kristina, Rut,Eli, Saya, Gebi

Saya juga diberi kesempatan dan dipercaya untuk menjadi cofas di kelas Percaya lalu di kelas Revelation juga membantu memfasilitasi kelas remaja, kelas BERSYUKUR. Saya bisa melihat dan belajar dari pergumulan orang-orang dan berusaha membantu mereka melalui Firman Tuhan. Saya juga bersyukur bisa berada di kelas bersyukur #lhoh. Murid-murid yang ada di kelas Bersyukur memiliki semangat dan kesetiaan untuk ikut pemuridan, mereka meskipun masih SMP dan SMA, mau berubah dan sungguh berusaha meninggalkan keinginan masa remaja mereka untuk lebih dekat dengan Tuhan Yesus. I love them much.


KCC juga mengadakan pelatihan khusus hamba-hamba Tuhan dan pemimpin-pemimpin selama 2 minggu yang disebut IDTC. Saya belajar bagaimana menyiapkan dan melayani para delegasi yang datang dari berbagai belahan dunia.


Speedy + kak Irene
Saat ini, sudah 1 tahun lebih saya berada di The Kingdom Ministries. Saya bersyukur sekali bisa berada, belajar dan bergabung di tempat ini. Saya melihat bagaimana kehidupan Ibu Maq secara langsung yang sangat konsisten menghasilkan buah-buah, yang penuh kasih namun yang juga tegas, penuh wibawa dan kuasa. Saya bisa bekerjasama dan hidup dengan keluarga baru saya dengan kakak-kakak yang mengasihi dan saya kasihi. Sungguh luar biasa! Saya tidak mau terlepas dari komunitas dan keluarga The Kingdom Ministries meskipun sebentar lagi saya akan pergi dan tidak lagi berada bersama mereka physically.


Ya, awal bulan Juni 2013 ini, saya akan pulang ke kota asal saya, Magelang dan berencana untuk sekolah Alkitab di Surabaya untuk bisa melanjutkan pelayanan di Magelang. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di depan tapi saya tahu Siapa yang memegang tanganku, Siapa yang memanggil saya. Saya menyadari selama 1 tahun lebih ini, banyak sekali kekurangan bahkan dosa yang saya lakukan, yang mana dengan kasih para pemimpin dan kakak-kakak saya, mereka mengampuni dan mau mengajari saya lagi. Saya sangat very trully amar bersyukur kepada Tuhan Yesus yang mengirimkan saya ke tempat ini. Saya juga sangat amat berterima kasih kepada Ibu Maqdalene Kawotjo, Pak Simon Hasthosaputro, Ibu Natalia Pabisa, Kak Irene Diah, Kak Selvia, Kak Deysi Mandang dan juga Joy Kingdom yang sudah menjadi keluarga saya selama 1 tahun ini dan seterusnya, hehehe....Saya juga berterima kasih kepada para faculty, para fasilitator dan co-fasilitator dan para murid KCC, khususnya Kelas Bersyukur (Aldi, Kristina, Gebi, Eli, Rut, Cella, Shinta, Christy dan Renaldy).

Tentu saja, ada banyaaakkkk banget pengalaman, memori, maupun hal-hal yang saya dapatkan di The Kingdom Ministries yang belum saya bagi disini. I hope I can share the others di artikel lain.

I love you The Kingdom's Royal Family.
xoxoxo


What will happen next?

1 comments:

Life's a shoe said...

the dog is so cute!

lifeisashoe

Post a Comment