Jakarta oh Jakarta! Tidak ada hasrat sedikit pun
dalam hati saya untuk hidup dan tinggal di kota ini. Kesan pertama
saat saya menjejakkan kaki di Jakarta dalam hati saya is a
big NO NO! Saya datang ke Jakarta 6 tahun lalu karena sepupu saya
mau menikah. Dan weleh....saya sangat nggak betah di Jakarta,
puanas, banyak nyamuk, macett. Cepet cepet pengen pulang. Datang lagi
ke Jakarta saat saya mengikuti paduan suara nasional (kisahnya baca
disini
dan sini).
Saat itu kalau ada acara jam 11, harus sudah berangkat jam 4/5 pagi
untuk menghindari macet. Weleh kuadrat
Saat kuliah, saya dan teman-teman saya sering
membahas mau kemana kita setelah kuliah, yang saya katakan hampir
selalu 'mana aja yang penting gag Jakarta.' Saya membayangkan
kerja dan tinggal di kota yang sejuk, tidak begitu besar tapi tidak
begitu kecil juga. Mau kemana-mana gag begitu jauh, bisa dijangkau
dengan kaki atau sepeda motor, kalaupun naik mobil, ya lancar mulus,
gag macet.
Siapa nyana, ternyata saya ada di Jakarta saat
ini. Ceritanya bisa dibaca disini. Berada di Jakarta sendiri
merupakan suatu tantangan buat saya, apalagi tidak ada keluarga yang
dekat dengan daerah kantor dan dorm saya, bekerja di bawah seorang
hamba Tuhan yang luar biasa yang saya kagumi kehidupannya dan yang
terutama saya tidak tahu pekerjaan apa yang menanti saya di Jakarta!!
Seriously! Selama 2x
interview, saya memang tidak diberitahu dengan spesifik pekerjaan
saya. Setelah saya positif diterima di The Kingdom Ministries,
teman-teman dan keluarga saya sering bertanya, 'nanti
kerjanya di Jakarta apa?' Saya
hanya meringis, ketawa, n bilang 'nggak tahu'.
Lhah, pada bingung. Saya juga bingung, wong memang
saya gag tahu.
![]() | |
Deb at Bundaran HI, Jakarta pic taken by Yohana H |
Saya dengar dari
pengalaman-pengalaman orang yang kerja di pelayanan atau
pengerja-pengerja gereja, kerjanya ya ngepel, nyapu, bersih-bersih,
bantuin hamba Tuhan kalau ada pelayanan, mungkin diajak keluar kota
kalau ada pelayanan. Nah, dari pengalaman-pengalaman itu saya tidak
berpikir yang muluk-muluk dan karena bayangan saya yang seperti itu,
baju-baju yang saya bawa pun yang biasa biasa saja.
Tiba harinya saya
datang ke The Kingdom Ministries. Saat saya memasuki kantor The
Kingdom Ministries, saya merasakan suatu atmosfer yang berbeda.
Rasanya damaaaiiiiiii, tenangggg, so Heaven!! I
really mean it, folks. (Setelah beberapa waktu lamanya, saya belajar
bahwa kita bisa menciptakan atmosfer bagi tempat tinggal kita.) This
is the place where I should be at this moment! Saya bertemu dengan
pimpinan The Kingdom Ministries, yaitu Pak Simon. Setelah itu saya
berkenalan dengan para staff yaitu Kak Irene, Kak Gladys, Kak Selvi
dan Kak Deysi. Kemudian, saya dikenalkan dengan International
Training Director yaitu dr. Ata. Mereka adalah orang-orang yang luar
biasa yang Tuhan ijinkan saya bertemu dan bekerja sama. Namun, ada
yang kurang. Saya menunggu-nunggu dan bertanya-tanya “Ibu Maqdalene
dimana?” Ditunggu 5 menit, 10 menit, beberapa menit, beberapa
pangkat beberapa menit, akhirnya menjelang sore, Kak Irene
memberitahu bahwa Ibu Maqdalene akan datang ke kantor. Wuahhh,, hati
langsung berdebar gag keruan. I'll meet one of my examples, my
favorite author, my favorite woman of God. Saya sangat 'mengidolakan'
atau -kalau nggak mau pakai kata idola ya fans lah- ngefans ama
beliau. Kalau remaja-remaja kan pada
ngefans ama Justin Bieber, Agnes Monica atau Lee Min Ho. Saya ngefans
ama Ibu Maqdalene. Beliau memiliki hidup yang diserahin total sama
Tuhan Yesus, sejak muda sampai Tuhan bawa dengan pelayanan sampai
sekarang, bisa kuliah S2 dan S3 tanpa 'duit' di depan matanya, beliau
hanya bergerak dengan iman. Bahkan sudah hampir menikah pun, saat
Tuhan bilang, no, beliau taat. Wooouuww!! Seorang wanita yang kuat,
tangguh. Yet, beliau
sangat cantik, badannya bagus, and fashionable. Saya
sedang tidak mengkultus individukan seorang manusia, dijauhkan Tuhan
kiranya hal itu. The only one I adore is Jesus. However, Tuhan punya
agen-agen or duta-duta yang Dia utus di dunia ini untuk jadi contoh
including anda dan
saya, sebenarnya. Nah, saya mendapati Ibu Maqdalene sebagai salah
satu agen Sorga yang bisa saya contoh.
![]() |
Joy |
Di The Kingdom Ministries, saya masuk di Studio and Production Division. Di divisi itu, tugas saya adalah memproduksi DVD, CDAudio ataupun MP3 khotbah-khotbah Ibu Maq, selain itu saya juga bertugas untuk shooting dan edit video. Wuatttzzz....this is not my field. Saya pikir, salah saya juga, kenapa di CV saya, saya tulis 'multimedia' di gereja, padahal multimedia gereja saya belum sampai bikin video gitu. Tapi, saya mau untuk belajar. Pak Simon yang mengajari saya banyak hal mengenai divisi ini.
Seiring berjalannya
waktu, para pemimpin saya mempercayakan beberapa tugas lain. Banyak
pekerjaan memang, tapi kalau kita mau lihat dari sisi yang positif,
itu berarti saya dipercaya dan saya sedang di upgrade kemampuannya,
meski ada beberapa yang belum pernah saya lakukan sebelumnya seperti
memasak untuk 1 kantor. Aha, saya mendapat banyak resep dan ide
memasak meskipun masih dalam taraf belajar, tapi kakak-kakak saya
disini mengatakan bahwa masakan saya enak. :D
Another great
experience is akhir April 2012 (27-29), saya diajak Ibu Maq pelayanan
ke Palangkaraya. Oh, Palangkaraya...tahun 2010, saya mati-matian
berjuang agar saya bisa ikut tim paduan suara Voice of Satya Wacana
Christian University untuk ikut Pesparawi Mahasiswa di Palangkaraya,
tapi gagal karena saya sakit dan saya tulis mati-matian karena memang
saya sudah hampir mati waktu itu. Tapi, rupanya Tuhan memberikan
better time and better moment untuk saya pergi ke Palangkaraya. Saat
itu, saya mendapatkan jawaban Tuhan yang 'Wait' di tahun 2010 dan
akhirnya Tuhan kirim sendiri untuk misiNya yang of course lebih baik
dan lebih berguna.
Bergabung dalam tim
pelayanan Ibu Maq. Saya belajar bagaimana mempersiapkan pelayanan
dengan doa, mencari informasi tentang tempat yang akan dilayani agar
kita tahu kebutuhan mereka apa. Lalu, saya berbuat dosa...saya
mengatakan bahwa saya pernah nge-shooting, padahal belum pernah, saat
itu entahlah yang ada di pikiran saya, saya mengatakan itu karena
takut dinilai rendah karena tidak pernah/tidak bisa. Ampuni saya
Tuhan! Saya akhirnya mengaku kepada Ibu Maq tentang dosa kebohongan
saya dan beliau menasihati dan mengampuni saya. Namun, saya sudah
terlanjur diberi tugas shooting untuk KKR dan Seminar di
Palangkaraya.
Di Palangkaraya, saya
bertemu mahasiswa-mahasiswa yang punya hati dan beban buat kotanya.
Mereka rela jualan makanan, memberi waktu untuk mengadakan KKR dan
Seminar ini untuk kota mereka. Waktu KKR terjadi hujan deras plus
angin seperti badai. Para panitia bergandengan tangan berdoa,
berlutut dan menyembah Tuhan agar hujan berhenti. Hujan tidak
berhenti namun pengunjung KKR terus berdatangan dan KKR tetap bisa
dilaksanakan dengan kuasa Tuhan. Well, saya belajar lagi bahwa Tuhan
kadang tidak memberi yang kita minta, tapi memberi yang kita
butuhkan. Seperti kasus Abraham saat Tuhan memberi tahu kalau Sodom
dan Gomora mau dibakar. Disitu Abraham nego sama Tuhan supaya Sodom
dan Gomora tidak dibakar. Nyatanya, Sodom dan Gomora tetap dibakar
tetapi 'kebutuhan' Abraham yaitu agar Lot tidak binasa dikabulkan
Tuhan. Great journey of faith!
![]() |
para mahasiswa berdoa di tengah hujan badai |
Ah, disitu saya
berbuat kesalahan lagi, duh! Di tengah-tengah hujan badai itu, karena
saya salah menangkap maksud salah 1 tim, saya lari di tengah-tengah
hujan dengan membawa kamera saya untuk mengambil peristiwa anak-anak
yang berdoa di tengah badai dengan panggung sound system yang sudah
hampir rubuh. Can you imagine what happened with my camera?
Kalau bukan karena kemurahan Tuhan, kamera itu pasti sudah rusak.
Puji Tuhan, kamera masih bagus. Overall, saya sangat bersyukur Tuhan
beri saya kesempatan ikut ke Palangkaraya. Saya juga melihat praktek
langsung menginjili supir taxi yang dilakukan Ibu Maq. Wow!
Most of all,
selama saya di The Kingdom Ministries, saya mendapat jawaban dari
pertanyaan saya selama ini. Selama ini, saya melihat kehidupan
jemaat-jemaat, saya melihat kehidupan orang Kristen pada umumnya,
kebanyakan ke gereja cuma untuk rutinitas, untuk seru-seruan aja
ketemu teman-teman, siapa tahu dapet jodo. Dari tahun ke tahun,
kehidupan sama saja, tidak ada pertumbuhan secara rohani, setelah
dengar khotbah, pulang gereja, lupa deh tadi khotbahnya apa. Saya
berpikir, bagaimana caranya agar jemaat-jemaat dan orang-orang
Kristen bertumbuh. Saya merasa datang ke gereja 1x seminggu itu tidak
cukup, datang ke gereja dengan berbagai persekutuan tapi tidak ada
juntrungnya juga tidak
ada gunanya.
Nah, di tempat ini,
saya menemukan jawaban dari pertanyaan dan pergumulan saya, yaitu
PEMURIDAN. Pemuridan ini adalah fokus dari The Kingdom Ministries,
disebut Kingdom Community Center. Di KCC, murid-murid dipantau
perkembangan kedewasaan dan pertumbuhannya. Saya masuk di kelas
pemuridan khusus staff yaitu kelas SPEEDY di bawah bimbingan dr.
Natalia Pabisa (Ibu Ata). Saya belajar bahwa ada perbedaan besar
antara menjadi jemaat biasa dan murid-murid. Saya belajar rahasia
besar menjadi murid. Saya belajar mengerti tujuan hidup saya. Saya
belajar mengerti visi saya. Saya juga dibukakan bahwa untuk berubah
dan mencapai visi, ada goal-goal yang harus saya kejar dan kerjakan.
Saya belajar untuk menang dalam segala keadaan, berada di atas
situasi. Saya juga belajar untuk bekerja dengan SMART, mengerjakan
SMALL MATTERS dan memberikan BEST SERVICE. Lebih dari itu, saya
belajar melihat masalah bukan sebagai masalah tapi sebagai ujian
untuk menaikkan level kerohanian dan kedewasaan saya. Tidak mudah
memang! Susah, sakitttt...tapi itu yang saya butuhkan.
![]() | |
Kelas SPEEDY (ki-ka): kak Gladys, kak Deysi, (atas) kak Selvi, Tiur, Ibu Ata (+ Angie yang paling cute) |
Saya melihat banyak
perubahan yang terjadi dalam diri murid-murid disini dan itu
berdampak bagi keluarganya maupun orang-orang di sekitar mereka. Saya
juga merasa banyak perubahan yang saya alami melalui pemuridan,
terutama pengeratan kesombongan saya, pelebaran kesabaran saya, dan
belajar ketaatan total meskipun sampai saat ini saya masih merasa
kurangggg sekali.
![]() | |
kelas BERSYUKUR (ki-ka): Aldi, Cella, Shinta, Kristina, Rut,Eli, Saya, Gebi |
KCC juga mengadakan
pelatihan khusus hamba-hamba Tuhan dan pemimpin-pemimpin selama 2
minggu yang disebut IDTC. Saya belajar bagaimana menyiapkan dan
melayani para delegasi yang datang dari berbagai belahan dunia.
![]() |
Speedy + kak Irene |
Ya, awal bulan Juni
2013 ini, saya akan pulang ke kota asal saya, Magelang dan berencana
untuk sekolah Alkitab di Surabaya untuk bisa melanjutkan pelayanan di
Magelang. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di depan tapi saya
tahu Siapa yang memegang tanganku, Siapa yang memanggil saya. Saya
menyadari selama 1 tahun lebih ini, banyak sekali kekurangan bahkan
dosa yang saya lakukan, yang mana dengan kasih para pemimpin dan
kakak-kakak saya, mereka mengampuni dan mau mengajari saya lagi. Saya
sangat very trully
amar bersyukur kepada Tuhan
Yesus yang mengirimkan saya ke tempat ini. Saya juga sangat amat
berterima kasih kepada Ibu Maqdalene Kawotjo, Pak Simon
Hasthosaputro, Ibu Natalia Pabisa, Kak Irene Diah, Kak Selvia, Kak
Deysi Mandang dan juga Joy Kingdom yang sudah menjadi keluarga saya
selama 1 tahun ini dan seterusnya, hehehe....Saya juga berterima
kasih kepada para faculty, para fasilitator dan co-fasilitator dan
para murid KCC, khususnya Kelas Bersyukur (Aldi, Kristina, Gebi, Eli,
Rut, Cella, Shinta, Christy dan Renaldy).
Tentu saja, ada banyaaakkkk banget pengalaman, memori, maupun hal-hal yang saya dapatkan di The Kingdom Ministries yang belum saya bagi disini. I hope I can share the others di artikel lain.
I love you The Kingdom's Royal Family.
xoxoxo
xoxoxo
What will happen next?
1 comments:
the dog is so cute!
lifeisashoe
Post a Comment